Senin, 10 Oktober 2011

Program Beasiswa Luar Negeri

Beasiswa Luar Negeri


Jenis-jenis Beasiswa
Beasiswa ke luar negeri ada banyak macamnya, di antaranya adalah :
  • Beasiswa penuh, merupakan beasiswa yang keseluruhannya ditanggung oleh pihak penyelenggara, dari mulai biaya sekolah, biaya belajar, biaya hidup bulanan, dan ongkos pesawat pulang-pergi (PP). Contohnya seperti Ausaid, Stuned, Fulbright, Chevening dan Monbukagakusho.
  • Beasiswa Teaching Assistanship (TA), merupakan beasiswa yang berbentuk upah karena bertugas untuk membantu dosen atau menjadi asisten untuk mengajar. Biasanya diberikan kepada mahasiswa S3 atau S2 dimana bertugas mengecek tugas-tugas atau mengajar mata kuliah untuk angkatan di bawahnya. Jumlah upahnya bervariasi, tapi pada umumnya cukup untuk membiayai hidup per bulan, seperti untuk tempat tinggal, makan, dan transportasi. Beasiswa ini biasanya diberikan oleh universitas-universitas di Amerika Serikat dan Kanada.
  • Beasiswa Research Assistanceship (RA), hampir sama dengan TA. Tapi kalau RA lebih terlibat dalam proyek-proyek yang dibuat oleh dosen.
  • Beasiswa dalam bentuk proyek PhD, merupakan beasiswa berupa gaji bulanan yang ditawarkan oleh beberapa universitas di Eropa Barat, seperti  Belanda, Jerman, Swiss, Italia, Perancis, dan Spanyol dimana seorang profesor atau kelompok penelitian memenangkan sebuah proyek penelitian selevel PhD.

Syarat-syarat Melamar Beasiswa ke Luar Negeri
Ada beberapa hal utama yang perlu diperhatikan apabila ingin melamar sebuah program beasiswa ke luar negeri, yaitu :
  • Memiliki nilai TOEFL minimal 550.
  • Memiliki nilai IP atau IPK minimal 3.
  • Memiliki banyak pengalaman berorganisasi.
  • Siapkan statement of purpose (SoP) yang spesifik, artinya buatlah SoP yang berbeda atau khusus untuk setiap program beasiswa yang dilamar.
  • Pelajari sebanyak mungkin mengenai universitas dituju, mulai dari jurusan yang dipilih, para dosen, bahkan para alumni universitas tersebut.
  • Buatlah format CV yang sistematis dan ringkas dimana memuat points of importance (hanya yang penting-penting saja).

Langkah-langkah untuk Memenangkan Beasiswa
  • Teliti dalam melihat iklan-iklan mengenai beasiswa karena siapa tahu ada program beasiswa yang sesuai dengan keinginan Anda.
  • Ambil formulir beasiswa yang Anda inginkan dan bacalah dengan seksama. Pastikan program beasiswa tersebut cocok dengan syarat-syarat yang Anda miliki, seperti usia, latar belakang, dsb.
  • Pastikan Anda mengetahui dengan jelas kemana Anda akan kuliah dan jurusan apa yang ditawarkan oleh program beasiswa tersebut.
  • Kumpulkan persyaratan yang diminta oleh program beasiswa tersebut, seperti nilai TOEFL.
  • Pastikan aplikasi yang Anda buat dapat ‘menjual diri’ Anda dimana penyelenggara program beasiswa tersebut dapat memahami betul bahwa Anda benar-benar membutuhkan beasiswa tersebut.
  • Perhatikan waktu jatuh tempo program beasiswa tersebut.

AMERIKA SERIKAT
Fulbright Scholarship Beasiswa-beasiswa ke US
United States Scholarship Announcement
http://www.aminef.or.id/indoprog_index.asp?menuid=3
email: infofulbright@aminef.or.id
Beasiswa ke USA – Hawaii
East West Center, Didirikan tahun 1960 oleh Kongres Amerika Serikat;Tertarik kuliah di Hawaii? Sambil kuliah sambil liat ‘sorga’ di Hawai
http://www.eastwestcenter.org/default.asp
Tersedia beasiswa S2 dan S3

NEW ZEALAND
Berikut ini adalah website resmi ttg Beasiswa New Zealand Development Scholarship
http://www.nzaid.govt.nz/scholarships/nzds.html
New Zealand Development Scholarships (NZDS):
The NZDS scheme covers tuition, orientation fees, economy fare travel, a basic living allowance with the provision for accommodation expenses (paid through study institutions). Assistance is also provided for some course-related and basic health care costs and a dependants allowance may be provided for students with courses of study 18 months or longer.
The NZDS may be available for two categories of applicants:
Public NZDS where applicants apply to or are nominated by the partner government; and/or
Open NZDS apply directly to the New Zealand University of their choice or a diplomatic post or an external agency

BELGIA
SIKLUS – TAHUNAN
Directorate General for International Co-operation, the Flemish Interuniversity Council (V.L.I.R.) and the Committee for University Co-operation towards
Formulir lamaran tersedia: www.vlir.be . Juga lihat informasi: http://cud.ciuf.be/

INGGRIS
Beasiswa S2 ke UK: www.chevening.or.id
Banyak informasi S2 dan S3 yang diberikan setiap harinya di: www.jobs.ac.uk

BELANDA
Netherland Education Center (www.nec.or.id).
Beasiswa Stuned, NFP, Delta, Mundo, Erasmus Mundo, Ford, WB etc.
http://www.nec.or.id/Layout3/nec_jakarta/home.htm
Informasi kuliah dalam bahasa Inggris: www.nuffic.nl
Beasiswa “Miquel Staal”: a monthly allowance of 800 euros, insurance fee, Uang sekolah, visa etc.
Beasiswa NFP (www.nec.or.id atau www.nuffic.nl)
Beasiswa Stunned (www.nec.or.id atau www.nuffic.nl)  email: info-gov@governance.unimaas.nl
internet: www.governance.unimaas.nl

GERMAN
DAAD (www.daad.de)
KAAD (www.kaad.de) email: as1@kaad.de
Sumber Swasta – tersedia langsung di tiap universitas,juga bisa di lihat: http://www.ibidikbud.de Beasiswa penelitian dan S3 untuk Development Studies dan Kebijakan Lingkungan: tersedia di: http://www.zef.de
Lihat juga beasiswa Erasmus Mundus: http://www.europa.eu.int/comm/education/programmes/mundus/projects/index_en.html

SWEDIA DAN SWISS
SIDA (www.sida.se)
Swiss Scholarship (Federal Commission for Scholarships for Foreign Students (FCS) and in collaboration with the Federal
Agency for Development and Cooperation (SDC)
Application Procedure: Application forms may be obtained from:
the Embassy of Switzerland, Cultural Section Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. X 3/2 Kuningan Jakarta Selatan 12950
vertretung@jak.rep.admin.ch
http://www.eda.admin.ch/jakarta_emb/e/home/educa/schol.html

NORWEGIA
Informasi lanjutan tentang universitas: http://siu.no/Norad

SINGAPURA
Nanyang Technological University www.ntu.edu.sg (Semua Jurusan, termasuk strategic studies, terrorism studies, political economy, etc)
National University of Singapore www.nus.edu.sg (Semua Jurusan)
Beasiswa ASEAN (penelitian & course work, dan ADB & World Bank)
NUS Graduate Scholarships for ASEAN Nationals
http://www.fas.nus.edu.sg/grad/CWscholarship.htm

FILIPINA DAN KOREA
Beasiswa ADB ke The University of the PHILIPPINES (www.up.edu.ph)
Beasiswa ADB ke www.aim.edu.ph.
http://api.ateneo.net API Fellowships, Schools of SocialScience, Ateneo de Manila University

KOREA
http://www.kofo.or.kr/english/program/fellowship/f1.html#03 (This program is intended for M.A.- or Ph.D.-level students majoring in Korean Studies at universities, &  covers living expenses and tuition costs for their graduate studies while enrolled at their home institution)
FORD FOUNDATION
Informasi lengkap di:  http://www.iief.or.id/scholarships.php?sID=1
http://www.iief.or.id/sponsors.php

ROTARY FOUNDATION
Informasi lengkap di:  http://www.iief.or.id/scholarships.php?sID=1
http://www.iief.or.id/sponsors.php


Cara Mencari Beasiswa ke Luar Negeri
Belajar di luar negeri bagi sebagian orang yang mampu mungkin bukan sebuah angan-angan. Namun bagi kebanyakan orang, melanjutkan studi di luar negeri merupakan sebuah mimpi yang harus diwujudkan dengan persiapan yang matang. Salah satu alasan mengapa banyak mahasiswa memilih untuk sekolah di luar negeri adalah infrastruktur, sarana dan sistem pendidikan di negera-negara berkembang yang sudah sangat memadai dan sangat mendukung para mahasiswa dalam studinya.
Untuk mewujudkan mimpi tersebut, mendapatkan beasiswa untuk sekolah luar negeri adalah cara yang paling sering digunakan. Banyak beasiswa yang ditawarkan bagi mahasiswa dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia dan ada beberapa yang dikhususkan bagi mahasiswa Indonesia.
Berikut sedikit gambaran langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk meraih beasiswa sebatas pengetahuan penulis:
Informasi
Ini adalah hal pertama yang harus dilakukan; cari informasi tentang beasiswa sebanyak mungkin. Anda bisa mencarinya dengan googling di internet, menjadi anggota mailing list beasiswa (seperti milisbeasiswa@yahoogroups.com), koran, kedutaan besar. Bagi dosen atau guru, info dapat diperoleh di universitas masing-masing dan departemen pendidikan nasional. Bagi rekan-rekan PNS info bisa diperoleh di kantor masing-masing, Bappenas/Bappeda, Sesneg, dll.
Informasi yang dicari harus lengkap, seperti tata cara pelamaran, persyaratan nilai minimum, bahasa yang digunakan, nilai minimum TOEFL / IELTS, dokumen-dokumen yang diperlukan seperti Letter of Acceptance (LOA), deadline, syarat-syarat khusus (seperti hanya untuk dosen atau PNS), coverage (full scholarship, partial, atau sandwich) dsb.
Informasi merupakan hal yang krusial, karena banyak sekali yang kehilangan kesepatan atau gagal karena tak memiliki info yang memadai. Sering kali informasi tentang beasiswa «nyangkut» atau terhenti pada level tertentu di sebuah organisasi, sehingga hanya orang-orang «tertentu» yang tahu. Sehingga seperti yang telah diutarakan bahwa anda dalam mencari informasi harus «proaktif». Jangan menunggu informasi datang ke anda!
Bahasa
Mendapatkan beasiswa bukan sesuatu yang mudah dan didapat dengan cepat. Banyak persiapan yang harus dilakukan, dan salah satu kendala dan rintangan terbesar bagi kebanyakan mahasiswa Indonesia adalah faktor bahasa.
Kemampuan bahasa asing sangat penting guna kelancaran studi karena kita akan sekolah di tempat lain dimana bahasa asing digunakan. Kebanyakan program beasiswa dilaksanakan dengan bahasa Inggris, sehingga dari kemampuan dasar bahasa inggris dalam surat menyurat, perbincangan, menulis, hingga TOEFL® (Test of English as a Foreign Language) atau IELTS (International Language Testing System) sangatlah penting. Kemahiran bahasa tidak didapat dalam satu atau dua bulan, perlu berbulan-bulan guna persiapannya.
Untuk nilai TOEFL nilai minimum biasanya adalah 550 (ada beberapa program beasiswa yang meminta lebih besar dari skor ini) dan IELTS 5 (untuk Australia). Ada yang perlu di ketahui bahwa biasanya TOEFL yang diperlukan adalah International TOEFL, atau The Institutional Testing Program (ITP) TOEFL. Lebih lengkap mengenai TOEFL anda bisa melihat site dari The Indonesian International Education Foundation (IIEF): http://www.iief.or.id/. Sedangkan untuk IELTS, anda bisa mencari informasinya di: www.ielts-indonesia.com.
Jenis & Pelamaran Beasiswa
Biasanya sebelum melamar, ada beberapa program beasiswa yang mensyaratkan hal-hal tertentu, berikut beberapa hal yang pernah penulis alami:
Beasiswa program Bappenas.
Hanya PNS dengan minimum telah 2 tahun bekerja yang diperbolehkan mendaftar. Ada beberapa proses seleksi; seleksi dokumen, TPA (Tes Potensi Akademik) dan TOEFL.
Ada tiga jenis beasiswa yg ditawarkan bappenas:
Luar Negeri. Anda akan diberi kursus bahasa selama 6 bulan guna persiapan mendapatkan nilai TOEFL yg layak untuk melamar beasiswa luar negeri, spt AUSAID, STUNED, Erasmus Mundus, dll.
Double Degree. Dalam program ini, satu tahun studi di dalam negeri dan satu tahun di luar negeri dan akan juga diberi program persiapan bahasa selama 4 bulan untuk persiapan pelamaran beasiswa ke luar negeri melalui STUNED, Jepang, Perancis, dll.
Dalam Negeri. Untuk program yang terakhir ini kandidat yang lulus langsung studi di beberapa program di universitas di dalam negeri yang telah ditunjuk oleh bappenas.
Pelamaran harus melalui/diajukan oleh instansi masing-masing. Dari pengetahuan penulis, PNS dari daerah lebih diutamakan dari pada PNS di Pusat (Jakarta) guna pemerataan.
Tips : Kebanyakan TPA merupakan sandungan awal bagi pelamar. Ini dapat anda atasi dengan membaca buku-buku contoh TPA yang banyak dijual di toko buku. Dan khusus untuk soal-soal Matematika, jangan pernah anda selesaikan dengan metode standard karena anda akan kehabisan waktu. Gunakan metode cepat serta logika anda.
STUNED (Studeren in Nederland)
Beberapa beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Belanda, seperti:
The Netherlands Fellowship Programmes (NFP).
HSP Huygens Programme.
The Netherlands Ministry of Foreign Affairs the Dutch foundation WOTRO for a PhD fund.
STUNED (Studeren in Nederland).
Program beasiswa ini di kelola oleh NESO Indonesia (The Netherlands Education Support Office in Indonesia) dan anda bisa mencari info lengkapnya di website http://www.nesoindonesia.com.
Untuk beasiswa STUNED secara umum langkah2 yang harus dilakukan adalah:
Karena disyaratkan bahwa kita sudah diterima di salah satu universitas di Belanda maka carilah informasi program dan universitas yang anda ingin tuju untuk studi. Ini anda bisa dapatkan di kantor NESO (dahulu NEC) di Jakarta.
Lakukan kontak dengan universitas yang anda minati dan pelajari syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi mahasiswa disana. Database program-program master yang ada di Belanda tersedia di kantor NESO. Anda dapat pula mendapatkan info lebih rinci saat Holland Education Fair yang diadakan setiap tahun di beberapa kota di Indonesia.
Untuk STUNED, anda diperbolehkan untuk mendaftar dan mengikuti tes beasiswa meski belum mendapatkan Letter of Acceptance (LOA) atau Admission Letter dari universitas. Namun saat anda terpilih menjadi kandidat penerima beasiswa, anda harus bisa menunjukkan surat LOA tsb.
Salah satu kendala bagi pelamar adalah kita harus mengirim langsung application ke Universitas di Belanda yang membutuhkan biaya (investasi) yang tidak sedikit (meski ada beberapa universitas yang dapat apply secara online atau via email). Hal ini dapat disiasati dengan mengirimkan atau melamar langsung ke counter/stand universitas tsb saat Holland Education Fair di kota anda, sehingga anda tidak perlu mengirimkan langsung ke Belanda.
Setelah anda lolos seleksi dokumen, anda akan dipanggil untuk tes wawancara. Anda akan diberi pertanyan-pertanyaan standar (menurut saya) dalam wawancara beasiswa seperti latar belakang pendidikan, pekerjaan, alasan memilih Belanda untuk studi dan alasan mengapa memilih program master yang kita tulis di aplication form. Ada baiknya juga background pendidikan, pekerjaan sekarang dan program master yang diinginkan berkaitan. Pelajari juga mengenai universitas serta kota di mana universitas tersebut berada.
Bekali diri anda dengan informasi tentang sistem pendidikan dan hidup di Belanda. Karena pewawancara juga melihat kesiapan anda dalam berinteraksi dan mandiri di negeri nun jauh disana tersebut. Bagi pelamar yang belum menyertakan LOA saat pengiriman aplikasi, ada baiknya anda menyiapkan LOA saat wawancara. Jika memang ternyata belum mendapatkannya maka anda akan ditanyakan kapan akan mendapatkan LOA tsb.
AUSAID
Bagi anda yang ingin bersekolah di negeri kangguru, salah satunya bisa melamar ke beasiswa AusAID. Beberapa beasiswa yang diberikan pemerintah Australia:
Australian Development Scholarships (ADS)
Australian Leadership Awards, keduanya dikelola oleh AusAID
Endeavour Programme, dikelola oleh Department of Education Science and Training (DEST)
Program beasiswa ADS AusAID cukup terkenal dan pembukaan beasiswa biasanya diumumkan di koran nasional. Bagi program master, ada 2 jenis program yakni master by research atau by course.
Program beasiswa yang satu ini tidak mengharuskan kita untuk kontak dan telah diterima di salah satu universitas di Australia. Kita cukup melamar dengan mengisi formulir yang tersedia. Jika ternyata kita memenuhi persyaratan, kita akan dipanggil untuk tes IELTS dan wawancara. Keduanya sangat menentukan. Untuk IELTS anda bisa belajar dari lembaga-lembaga kursus.
Dalam wawancara ada beberapa pertanyaan yang seingat saya ditanyakan:
Background, pendidikan, pekerjaan saat ini, dan
Program master yang diminati, serta hubungannya dengan pekerjaan saat ini dan pembangunan indonesia ke depan.
Untuk wawancara saya rasa sangat krusial, karena jika IELTS sudah melebihi nilai 5 sudah dinyatakan lulus IELTS. Hanya saja nanti saat masa persiapan bahasa akan lebih lama (sekitar 6 bln).
VLIR (Vlaamse Interuniversitaire Raad)
Beasiswa yang satu ini mungkin jarang didengar oleh para pencari beasiswa, karena memang tidak ada pengumuman di koran2 dan tidak ada lembaga perwakilannya seperti STUNED di NESO, dll. Terlebih lagi jumlah penerima beasiswa VLIR dari Indonesia jauh lebih sedikit dibandingkan dengan program beasiswa lainnya. Karena memang beasiswa ini lebih banyak ditujukan bagi mahasiswa asal Afrika.
Anda bisa mulai dengan memperhatikan informasi selengkapnya di http://vliruos.be. Beasiswa ini hanya diberikan bagi beberapa program training, program master dan program PhD (khusus untuk alumni penerima beasiswa VLIR) yang daftarnya bisa anda lihat di site VLIR.
Di setiap program, terdapat seorang professor yang merupakan ketua dari selecting committee di universitas. Sebaiknya anda kontak beliau dan juga browse untuk mencari info tentang riset yang sedang dilakukan oleh universitas tsb.
Untuk beasiswa VLIR anda harus mengirimkan langsung aplikasi ke office VLIR di Brussels, serta tidak ada proses wawancara. Proses seleksi dilakukan berdasarkan dokumen aplikasi anda terutama dari motivation statement serta dari riset proposal. Tentunya akan lebih bagus jika background, pekerjaan anda sekarang serta riset yang akan anda tekuni sesuai dengan bidang serta riset di universitas yang anda tuju. Anda tidak perlu melamar ke universitas, hanya diperlukan aplikasi ke VLIR dimana didalam aplikasi tersebut tertera universitas dan program pilihan anda.
Setelah semua dokumen masuk, pihak VLIR akan mengirimkan aplikasi ke selecting committe yang ada di masing-masing universitas. Kemudian dihasilkan list rangking kandidat yang disetujui diterima di universitas tersebut. List tersebut kemudian diseleksi kembali oleh selecting committe VLIR untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan beasiswa. Bagi yang masuk dalam waiting list jangan berkecil hati, karena tidak jarang penerima beasiswa ada yang mengundurkan diri. Coba juga untuk kontak pihak universitas atau professor, karena biasanya terdapat pula beasiswa dari universitas meski jumlah student penerima serta nilai beasiswanya lebih sedikit.
Japanese Government (Monbukagakusho) / MEXT Scholarship
Banyak beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Jepang, salah satunya adalah Monbukagakusho. Info lengkap dapat dilihat di http://www.studyjapan.go.jp/en/toj/toj0302e.html atau di http://educationjapan.org/jguide/scholarships.html. Khusus untuk program beasiswa yang satu ini anda tidak diharuskan mampu berbahasa Inggris, melainkan anda harus dapat berbahasa Jepang dengan baik. Tapi jangan takut. Anda setelah lolos seleksi akan dikursuskan bahasa Jepang selama beberapa bulan sebelum anda kuliah.
Salah satu persyaratan beasiswa ini adalah Letter of Acceptance atau surat dari professor di salah satu universitas di Jepang yang menerangkan bahwa sang professor bersedia menjadi supervisor anda. Untuk mendapatkan surat ini menurut pengalaman saya bukan sesuatu yang mudah.
Langkah awal adalah mencari professor dengan riset yang cocok dengan riset yang kita ingin lakukan. Ini juga tidak mudah, salah satunya karena kebanyakan sitenya berbahasa jepang meski beberapa telah memiliki site english version. Setelah mendapatkan beberapa kandidat professor, kirimkan email perkenalan tentang diri anda dan ketertarikan anda akan riset sang professor.
Ada hal yang perlu diingat bahwa professor di Jepang tidak seperti di Eropa yang bisa langsung to the point. Sehingga perlu proses terlebih dahulu sebelum anda mengungkapkan maksud anda untuk menjadi student dari si professor. Namun tidak semua professor yang kita hubungin via email menjawab langsung, bahkan ada beberapa tidak menjawab. Alangkah baiknya jika dalam mencari professor anda memiliki link atau teman yang kenal baik dengan professor di Jepang. Para professor di Jepang akan lebih senang jika anda direkomendasikan oleh seseorang yang mereka kenal baik. Setelah anda rasakan hubungan anda dengan professor sudah baik, langkah berikutnya adalah membuat sang professor percaya bahwa anda layak untuk di supervise olehnya. Setelah anda mendapatkan LOA dari professor kesempatan anda untuk mendapatkan beasiswa semakin besar.
Erasmus Mundus Scholarship
Beasiswa ini diberikan oleh European Union (EU) kepada mahasiswa dari negara non EU untuk melanjutkan studi di negara-negara Eropa. Dengan beasiswa ini anda berksempatan untuk studi di beberapa univeritas di beberapa negara. Untuk aplikasi erasmus mundus anda langsung mengirimkan semua persyaratan ke konsorsium di universitas dimana beasiswa erasmus mundus ditawarkan, namun proses ini terkadang cukup rumit.
Tidak ada seleksi wawancara, dan semua proses seleksi didasarkan pada dokumen yang anda kirimkan. Untuk mengetahui keterangan lebih lanjut dapat dilihat di http://ec.europa.eu/education/programmes/mundus/projects/index_en.html, atau http://indoem.info.
Diatas hanya sebagian kecil program beasiswa yang dapat anda lamar. Masih banyak beasiswa yang ditawarkan. Tidak hanya dari institusi tersebut di atas namun bisa juga dari perusahaan, professor atau dari pihak universitas.
Persiapan Dokumen
Periksa semua dokumen yang diperlukan. Berikut beberapa dokumen yang biasanya disyaratkan:
  • Form aplikasi.
  • Mahasiswa/i kemudian isi form aplikasi dengan baik dan lengkap. Jika ada yang kurang jelas tanyakan langsung ke sekretariat program beasiswa.
  • Ijazah dan transkrip nilai.
  • Gunakan ijazah yang telah diterjemahkan dalam bahasa inggris. Jika diperlukan sertakan penjelasan sistem penilaian yang ada di Indonesia.
  • Curriculum Vitae.
  • Buat CV anda terstruktur, lengkap dan seringkas mungkin (Bayangkan betapa bosannya seorang juri jika harus membaca 15 halaman CV anda). Beberapa pemberi beasiswa mensyaratkan bentuk CV tersendiri. Untuk Eropa sebaiknya menggunakan standar CV Eropa yang bisa anda dapatkan di http://europass.cedefop.europa.eu/europass/home/vernav/Europasss+Documents/Europass+CV/navigate.action.
  • Surat rekomendasi.
  • Biasanya yang diperlukan adalah surat rekomendasi dari profesor anda saat anda kuliah S1 dan rekomendasi dari atasan anda di kantor bagi yang sudah bekerja. Gunakan surat rekomendasi yang asli, masukkan ke dalam amplop (dari universitas atau kantor) yang tertutup (sealed) dan tujukan kepada selecting committee.
  • Motivation Letter atau Statement of Purpose.
Tak mudah membuat persyaratan yang sangat krusial ini. Anda bisa browse di internet mengenai contoh-contoh Motivation Letter atau Statement of Purpose. Para selecting committee akan menilai anda dari tulisan yang anda buat sehingga anda harus bisa menjelaskan dengan baik tentang diri anda, kemampuan dan rencana anda kedepan.
Secara umum sebuah motivation letter berisi:
a. Latar belakang pendidikan serta pekerjaan anda saat ini.
b. Alasan mengapa anda ingin meneruskan studi ke tingkat master, serta kesesuaian dengan rencana dan karir anda.
c. Alasan mengapa mengambil jurusan/program yang anda lamar. Jelaskan keinginan riset anda dan kalau bisa sertakan nama professor yang akan bekerja sama dengan anda dan mata kuliah yang menarik di program tersebut. Perlihatkan bahwa anda mengerti betul dan siap untuk kuliah di tempat tersebut.
d. Kontribusi apa yang dapat anda berikan kepada institusi saat anda bekerja sekarang, universitas yang anda tuju dan negara.
Namun ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan: word limit, bahasa, serta pastikan seseorang yang anda percaya (professor atau atasan anda) membaca statement anda dan mendapatkan feedback dari mereka.
Doa dan tawakal
Selain anda berusaha, juga doa baik dari anda sendiri maupun dari orang tua, keluarga dan teman adalah faktor yang paling penting. Dan yang paling penting diingat bahwa hasil dari usaha anda adalah hak Allah SWT. Kita hanya diwajibkan untuk berusaha ikhtiar yang terbaik dan diikuti dengan tawakal kepada Nya.


Macam-Macam Beasiswa di Korea Selatan
Korea Selatan kini mulai dilirik dunia sebagai salah satu negara maju dan modern karena perkembangan teknologinya. Meski demikian, masyarakat Korea tetap memegang teguh tradisi dan budaya asli mereka. Perpaduan inilah yang menjadi salah satu alasan orang untuk mempelajari bahasa dan budaya Korea, atau pun teknologi.
Menyikapi meningkatnya animo mahasiswa menempuh studi di Negeri Ginseng tersebut, Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi Republik Korea melalui National Institute for International Education (NIIED) menyelenggarakan beberapa program beasiswa.

Untuk studi pada jenjang strata satu, tersedia program beasiswa Korean Government Scholarship Program (KGSP). Beasiswa ini memberikan kesempatan para pelajar internasional untuk menempuh studi di institusi-institusi pendidikan terkemuka di Korea.

"Lewat program ini, pemerintah Korea Selatan ingin mempererat kerja sama dengan negara-negara sahabat," tulis Reny Y dalam buku Kuliah Gratis di Luar Negeri.

Info lengkap tentang KGSP dapat dilihat di laman www.ied.go.kr.

Sementara, untuk tingkatan master, ada Graduate Scholarships Program. Tiap tahun pemerintah Korea Selatan menetapkan kuota beasiswa untuk 305 mahasiswa dari 107 negara di luar Korea.

Selain beasiswa, pemerintah Korea Selatan juga memberikan dana bantuan studi melalui berbagai kementerian. Kebanyakan bantuan studi tersebut diberikan dalam rangka kegiatan penelitian pada jenjang master dan doktor.

Selain dua jenis beasiswa yang disebutkan sebelumnya, berikut daftar program beasiswa yang ditawarkan pemerintah Korea Selatan:

1. Korean Government Foreign Student Scholarship
Program pendidikan sarjana selama empat tahun ini disponsori Kementerian Pendidikan dan Sumber Daya Manusia Republik Korea. Situs yang bisa dilihat adalah www.ied.go.kr.

2. Research Fellowships for International Graduate Student Program
Program ini ditujukan untuk bidang sains dan teknik dengan lama studi dua tahun untuk program magister dan tiga tahun untuk jenjang doktoral. Para penerima beasiswa akan mendapatkan sekira USD700-900 per bulan. Informasi selengkapnya bisa disimak di www.ied.go.kr.

3. Korean Government IT Scholarship Program
Seperti namanya, beasiswa ini diberikan untuk peminat bidang studi information technology (IT). Masa studi jenjang magister dipatok dua tahun dengan beasiswa sebesar US$10 ribu. Sementara, penerima beasiswa jenjang doktor diberi waktu tiga tahun dengan dana beasiswa US$14 ribu. Keterangan lengkap bisa dilihat di laman www.korea4u.org.

4. Art Major Asian (AMA) Scholarship
Beasiswa dalam bidang seni ini ditujukan untuk jenjang sarjana, dengan masa studi empat tahun, serta dua hingga tiga tahun utnuk jenjang magister. Pemerintah Korea memberikan dana hingga US$18 ribu per tahun untuk kategori ini. Informasi lebih lanjut bisa dilihat di www.knua.ac.kr.

5. Graduate Studies for Foreign Students in Korea
Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Republik Korea memberikan beasiswa dalam bidang studi sosial seperti bahasa, budaya, dan sejarah Korea. Keterangan lengkap mengenai program beasiswa ini bisa dilihat di www.kf.or.kr.

Sementara, beberapa beasiswa yang ditawarkan lembaga atau yayasan Korea antara lain:
1. The International Scholar Exchange
Beasiswa pertukaran pelajar ini diselenggarakan oleh Korean Advanced Education Foundation bagi para peneliti atau akademisi di seluruh Asia yang tertarik menekuni ilmu sosial, energi, serta komunikasi dan informasi. Situs www.kfas.or.kr menyediakan informasi lengkap mengenai beasiswa ini.

2. Korean Language Training Scholarship
Beasiswa bahasa dan budaya Korea ini diberikan International Trade Department selama enam bulan hingga satu tahun dengan kisaran biaya antara US$900-1.100 per bulan. Informasi lebih lanjut mengenai program ini dapat disimak di www.kf.or.kr. 


Beasiswa
Bagaimana cara mendapatkan beasiswa?
Ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk dapat melanjutkan studi ke luar negeri, Belanda pada khususnya. Salah satunya adalah mendapatkan beasiswa. Tercatat terdapat 5 jenis beasiswa yang dapat mensupport kamu untuk dapat melanjutkan studi di Wageningen University and Research Centre:
1. Ford Scholarship
2. NFP Scholarship
3. Stuned Scholarship
4. Erasmus Scholarship: Sufonama – MSc European Forestry
Petunjuk mengikuti program beasiswa dari pemerintah Belanda
I. Tahap Pertama: Memilih Program Beasiswa
Pelajari terlebih dahulu macam/jenis program beasiswa yang ditawarkan (dapat melalui scholarship wizard). Menentukan program beasiswa yang mana yang dapat anda ikuti (pastikan bahwa anda memang dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta). Setelah menentukan program beasiswa yang dapat diikuti, lalu anda mulai menentukan di universitas mana di Belanda dan program studi apa yang hendak anda pilih untuk melanjutkan studi anda.
II. Tahap Kedua : Memilih Program Studi
Pelajari terlebih dahulu jenis program-program studi (www.studyin.nl) yang ditawarkan oleh universitas di Belanda. Setiap universitas memiliki website, alamat e-mail dan alamat pos, supaya anda dapat langsung menghubungi mereka. Pilih dan tentukan program studi yang diminati dan sesuai dengan bidang pekerjaan atau latar belakang pendidikan.
III. Tahap Ketiga: Mengurus Pendaftaran ke Universitas
Minta formulir pendaftaran ke universitas atau download di website masing-masing universitas.
Korespondensi dengan pihak universitas dilakukan melalui e-mail.
Siapkan semua persyaratan yang diminta oleh pihak universitas.
Kirimkan formulir dan persyaratan yang diminta ke universitas.
Bila memenuhi persyaratan dan diterima, universitas akan mengirimkan letter of acceptance atau provisional admission letter
IV. Tahap Keempat: Mendaftar Beasiswa
Download formulir program beasiswa yang dipilih – StuNed, NFP Master`s Degree, NFP Short Courses, NFP PhD Studies, Huygens, atau dapatkan di kantor Netherlands Education Centre .
Isi formulir dengan lengkap.
Kirimkan formulir dan semua persyaratan secara lengkap (dua rangkap) ke kantor NEC sebelum batas akhir pendaftaran atau secepatnya.


Kuliah di Luar Negeri, Kenapa Tidak?
Melanjutkan kuliah di luar negeri mungkin menjadi salah satu mimpi mahasiswa-mahasiswa di Indonesia kalau tidak boleh dibilang di seluruh dunia. Kesempatan untuk belajar lebih banyak hal plus kesempatan berjalan-jalan dan bertemu banyak orang yang berbeda menjadi daya tarik tersendiri untuk melanjutkan belajar di luar negeri. Tidak bertepuk sebelah tangan, universitas-universitas top di luar negeri seperti di Amerika Serikat,Jerman, Belanda, Inggris, Jepang, Korea, atau Taiwan pun berlomba-lomba memberikan beasiswanya terutama untuk jengan Master (S2) maupun jenjang Doktoral (S3). Jenis beasiswanya pun bermacam-macam. Ada yang diberikan secara cuma-cuma atau ada yang berupa beasiswa riset. Beasiswa riset adalah jenis beasiswa yang uang beasiswanya diambilkan dari fee kita dalam membantu suatu riset dari professor. Biasanya professor tersebut sedang mendapatkan proyek riset dari pemerintah, institut atau dari dunia industri. Besarnya bervariasi, tapi yang jelas lebih dari cukup untuk hidup dan bersekolah di negara tujuan ( dengan standar hidup mahasiswa tentunya  ). Dalam tulisan ini, saya akan sedikit berbagi mengenai beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk mendapatkan beasiswa berdasarkan pengalaman pribadi maupun pengalaman senior-senior yang sudah berkuliah ke luar negeri.
Seperti halnya ketika kita akan memasuki dunia kerja dari dunia kuliah, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan jauh-jauh hari agar mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Ada banyak hal yang dapat membuat anda dilirik oleh pemberi beasiswa. Semua hal tersebut dapat mulai anda persiapkan semenjak anda berkuliah di bangku sarjana. Berikut beberapa hal menurut pengalaman penulis.
1. IPK (Index Prestasi Kumulatif)
Mungkin beberapa orang ada yang mengatakan, “apa pentingnya IPK? Toh, yang dicari adalah pengalaman kerja”. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah. Walau bagaimanapun sang pemberi beasiswa pasti pertama kali akan melihat catatan akademik anda. Jika mereka menemukan nilai yang pas-pasan pada mata kuliah yang berhubungan dengan spesialisasi mereka, maka tentu akan menghambat peluang anda mendapatkan beasiswa.
2. Riset dan Project
Apapun jenis beasiswanya, tetap saja ketika anda melanjutkan kuliah ke jenjang Master apalagi Doktoral, anda dituntut untuk memiliki bekal riset, penelitian atau project yang pernah anda kerjakan. Semakin banyak dan menarik portofolio riset, project dan penelitian anda, semakin besar peluang anda untuk dilirik. Project sekecil apapun, lakukan dan jangan lupa DOKUMENTASIKAN dengan baik. Apalagi jika project yang pernah anda kerjakan tersebut sejalan dengan riset yang sedang dijalankan oleh universitas pemberi beasiswa.
3. CV (Curriculum Vitae)
Curriculum vitae adalah catatan tentang semua hal tentang anda dan semua hal tentang yang apa kerjakan. Jangan pernah ragu untuk menuliskan semua hal positif yang pernah anda kerjakan seperti project kuliah, penelitian, riset maupun kepanitiaan dan keorganisasian yang pernah anda ikuti. Kalau bukan anda yang menghargai kerja keras anda, jangan harap orang lain akan menghargainya. 
4. Wawancara
Seringkali sang pemberi beasiswa akan melakukan wawancara secara personal dengan pendaftar beasiswa. Seperti halnya dalam dunia kerja, wawancara dilakukan untuk mengetahui karakter anda. Selain itu, wawancara juga diilakukan untuk mengetahui minat dan kecenderungan anda terhadap riset dan beasiswa yang akan anda jalani. Tipsnya, tunjukkan antusiasme anda terhadap institusi yang akan anda tuju kemudian dihubungkan dengan riset yang pernah anda kerjakan. Hubungkan juga dengan minat anda.
5. Dukungan dari Institusi tempat anda berasal
Dukungan yang dimaksud dapat melalui dukungan secara umum seperti bentuk kerjasama antar institusi pendidikan tempat anda berasal dengan institusi pemberi beasiswa. Jika sudah terjalin kerjasama, maka peluang anda akan menjadi terbuka lebar mengingat sudah ada kerjasama yang terjalin. Dukungan lain dapat bersifat lebih personal. Misalkan dari dosen atau professor yang anda kenal dapat memberikan link ke universitas yang anda tuju.
Selain tips di atas masih ada banyak hal yang dapat anda persiapkan. Jangan lupa untuk banyak berdoa dan beramal. Tidak lupa untuk meminta restu orang-orang terdekat anda. Meskipun tidak secara fisik menentukan, tapi dukungan moriil dan kekuasaan Allah mutlak adanya. Selamat Berjuang !!! 


Daftar Yayasan Pemberi Beasiswa
Berikut ini merupakan daftar lembaga/yayasan penyalur dan atau pemberi beasiswa dari luar negeri baik dari Pemerintah (Government) atau NGO (Non-Government Organization):

Amerika:
Ford Foundation

Australia:
ADS - Australian Development Scholarship
APS - Australian Partnership Scholarships Indonesia
Flinders University

Belanda:
DAAD Jakarta

Jepang:
AYF - Asian Youth Fellowship
Fujitsu
Beasiswa Monbukagakusho S-2 & S-3 untuk Umum
Beasiswa Monbukagakusho S-2 & S-3 antar Universitas
Beasiswa Monbukagakusho Japanese Studies
Study in Japan Comprehensive Guide for Indonesian
rotary yoneyam memoriala foundation, Inc

Yunani:
Alexander Onassis Scholarship
http://www.beasiswaonline.net/2008/11/daftar-yayasan-pemberi-beasiswa.html





Beasiswa Luar Negeri

Banyak peluang meneruskan jenjang pendidikan ke Luar Negeri yang dikarenakan keterbatasan infomasi jarang atau hanya sedikit yang dimanfaatkan. Padahal hampir seluruh lembaga donor (funding) rata rata memberikan full grants (100%) biaya perkuliahan, kebutuhan hidup di negara tujuan, termasuk untuk pembelian buku-buku referensi.

Sehingga peluang tersebut lebih banyak ditangkap oleh sarjana-sarjana di luar Indonesia. Malaysia, misalnya, sekitar 60% lulusan perguruan tingginya meneruskan pendidikan S2 dan/atau S3 di luar negeri. Dari jumlah tersebut sekitar 84,3 % merupakan atas biaya donor (funding) dari negara asing. Demikian pula dengan Thailand dimana jumlah lulusan perguruan tingginya yang meneruskan pendidikan S2/S3 di luar negeri masih lebih banyak dibandingkan dengan Indonesia.

Informasi beasiswa Indonesia dalam negeri & luar negeri S1 S2 S3 & post-doct


1. Amerika Serikat

Biasanya sekolah sekolah bagus di Amerika Serikat, (katakanlah top 50 pada bidangnya) sering memberikan beasiswa yang disebut stipend, meskipun baru mahasiswa S2. Besarnya stipend sekitar US$1000-1400, tergantung lokasi. Yang jelas cukup sekali untuk hidup. Mahasiswa yang menerima stipend itu, juga tidak perlu membayar uang sekolah (tuition fee). Lamanya stipend adalah per semester, tapi saat summer biasanya diberikan pekerjaan lain di universitas (mostly guaranteed). Kalau sedang sial (jarang sekali), tidak dapat assistantship untuk semester itu, ya pulang saja ke Indonesia dahulu.
Syarat penting mendapat beasiswa adalah harus mau menjadi teaching assistant atau research assistant. Teaching assistant bertugas membantu proses belajar-mengajar di kelas, seperti fotokopi, setup komputer di lab untuk kelas itu, memeriksa tugas-tugas, dan memberikan tutorial di luar jam kelas. Sedangkan research assistant bertugas membantu professor di lab, seperti membuatkan program untuknya, mengatur laboratioriumnya, membuat dokumentasi riset dan sebagainya. Mahasiswa selain melakukan penelitian, juga masih diwajibkan untuk mengambil coursework (kelas).
Memang harus diakui bahwa ada beberapa sekolah terkenal yang hanya memberikan jaminan beasiswa kepada mahasiswa S3. Untungnya, di AS, mahasiswa S1 bisa langsung masuk program S3, dimana di tengah-tengah perjalanan menumpuh S3 itu ada sertifikat bahwa mahasiswa yang bersangkutan sudah melampaui jenjang S2.
Untuk mendaftar ke pendidikan pascasarjana ke AS, biasanya mereka mengharuskan pelamar memberikan hasil nilai TOEFL dan GRE General Test resmi dari ETS (www.ets.org). Beberapa universitas terkemuka juga mengharuskan mengambil GRE Subject Test, misalnya GRE Computer Science, GRE Biology, GRE Economics, dan sebagainya. Di Jakarta, cabang ETS terletak :

Menara Emporium
Jl.Rasuna Said, Kuningan.

Biaya TOEFL sekitar US$60, GRE sekitar US$120. Kalau punya TOEFL > 580 (standar nilai lama) dan GRE General Test > 1750 disarankan pergi ke AS.
Bahkan, disarankan untuk mendaftar di top 20 jika memiliki GRE > 1900. Go for it ! Pelamar dapat mendownload formulir pendaftaran langsung dari website universitas tersebut. Dalam formulir pendaftaran itu, biasanya ada pertanyaan dari mana sumber pendanaan untuk kuliah nanti. Pilihlah option untuk 'menggantungkan sepenuhnya pada universitas dengan stipend assistantship'. Biaya pendaftaran biasa antar US$30-$60. Kemudian mereka biasanya menyuruh kita untuk membuat statement of purpose. Tujuan dari statement of purpose adalah untuk meyakinkan bahwa Anda layak dapat beasiswa. Anda harus menunjukkan 'kemampuan' Anda, jangan malah merendahkan diri!

Statement of purpose isinya:

1. Mengapa kita ingin melakukan pendidikan tinggi

2. Bidang peminatan kita apa, kalau bisa tunjukkan sedikit pengetahuan Anda
mengenai 'trend' di bidang riset itu.

3. Mengapa kita ingin melakukan riset di bidang itu kalau sudah selesai mau
jadi apa dan mau bekerja di mana (akademisi, industri, profesional, etc.)
dan sebagai apa

4. Selain itu Anda sebaiknya juga menceritakan: kalau mungkin, tunjukkan bahwa
Anda memiliki kompetensi di bidang itu (jadi memang ada baiknya dari sekarang
Anda sudah memiliki bidang yang fokus). tunjukkan bahwa Anda bisa menjadi asisten
pada mata kuliah S1 apa saja (jika jadi teaching assistant).

5. Jelaskan pula bahwa Anda bisa 'fleksibel'. Karena biasanya statement of purpose itu
harus singkat dan lugas (sekitar 1/2 halaman, max 1 halaman), kalau perlu Anda
menceritakan 2 point di atas di luar statement of purpose. Tapi kalau masih muat,
ya masukkan saja dalam statement of purpose.

Sebelum mendaftar, ada baiknya jika Anda memastikan terlebih dahulu bahwa bidang Anda minati, ada profesor yang memiliki minat yang kurang lebih sama di universitas itu. Sebaiknya, bercakap-cakap dahululah dengan profesor tersebut, katakan bahwa saya tertarik untuk melakukan riset. Tanyakan pula apakah dia berminat mengambil Anda menjadi mahasiswanya. Hal ini akan sedikit memperlicin jalan saat seleksi mahasiswa baru. Sekedar info, biasanya universitas di AS tidak meminta research plan yang kongkrit, karena baru saat di sana nanti merencanakan riset. Sebelum pergi ke AS, kita juga harus memiliki persediaan uang selama satu bulan ($1500), plus tiket pesawat ke Amerika Serikat.(sekitar $700).


2. Canada
Sama seperti Amerika Serikat, dan banyak diantara mereka tidak memerlukan GRE Subject Test. Meskipun ada Canadian Education Centre (CEC) di World Trade Center, Jl.Jendral Sudirman, tapi saya pikir cukup ke website universitasnya saja.


3. Jerman

Di negara-negara Eropa daratan (excluding British), biasanya tidak mengenal program bachelor (S1), karena bachelor adalah pola pendidikan Anglo-Saxon. Yang bisa dibilang dekat dengan S1-nya adalah program-program politeknik. Nah, oleh karena itu lulusan S1 Indonesia harus diupgrade agar sama dengan lulusan uni Eropa daratan, yakni Doktorandus (Drs), Diplom (Dipl) atau Licente (Lc). Gelar kesarjanaan ini sama dengan S2.
Seperti banyak kita ketahui, universitas-universitas di Jerman sama sekali tidak memungut biaya. Tapi tentu saja kita harus memiliki sumber pendanaan untuk biaya hidup. DAAD (www.daad.de) adalah lembaga Jerman yang menyediakan informasi pendidikan dan juga informasi beasiswa di Jerman. Kantornya di Jakarta berlokasi di Gedung Sumitmas II, Jl.Jendral Sudirman, di depan Depdikbud. Mereka memiliki program beasiswa setiap tahun. Skim beasiswa yang disediakan DAAD mencakup S2, S3, sandwich program, riset 3-6 bulan, dan juga postdocotoral research. Tiket pesawat disediakan. Kalau dapat beasiswa dari DAAD, bisa modal dengkul. Ada pula beasiswa dari industri seperti dari Siemens besarnya 1200 DM. Tidak harus pegawai negeri. Untuk belajar di Jerman tidak harus melalui DAAD. Kalau untuk S3, setiap mahasiswa S3 pasti mendapatkan beasiswa. Jadi bisa saja setelah Anda lulus S2, Anda langsung mencari universitas di Jerman yang kebetulan ada profesor yang bidangnya sama dengan bidang peminatan Anda, dan melamar. Tapi tentu Anda akan butuh mencukupi sendiri biaya hidup 1 bulan dan tiket pesawat ke Jerman. Untungnya, berbeda seperti di AS dan Kanada, biasanya di Jerman, Belanda, Austria, Belgia dan Switzerland, tidak memiliki kewajiban jadi teaching assistant atau research assistant. Kalaupun ada biasanya cuma 1 session tutorial per minggu. Tidak berat sama sekali. Kalaupun kita disuruh menulis paper, itu juga biasanya untuk kepentingan kita juga. Gaji (atau katakanlah beasiswa) kita cukup sekali untuk hidup. Jangan lupa kontak profesornya dahulu (sama dengan cara yang di AS). Kirimkan pula statement of purpose dan research plannya. Kalau perlu diskusikan dahulu research plannya (biar cocok dengan pembimbingnya) sebelum mendaftar ke universitasnya. Isi research plan itu standar-standar saja: latar belakang masalah, problem, metodologi penelitan, bagaimana kamu kira-kira akan memecahkan masalah tersebut, dll. Garis besarnya saja, asal bisa memberikan gambaran apa yang akan Anda teliti. Disarankan untuk mengambil kursus bahasa Jerman di Goethe Institute, karena paling sedikit ada 3 negara yang menyediakan beasiswa, menggunakan bahasa Jerman, yakni Jerman, Switzerland dan Austria. Peluang beasiswa menjadi meningkat. Sudah begitu, kalau sudah bisa Jerman, belajar bahasa Belanda jadi gampang sekali. Sebenarnya kalau Anda menempuh S3, dalam realitanya tidak harus menggunakan bahasa Jerman saat berdiskusi dengan peer atau profesor. Hal ini karena tidak banyak orang yang mau mengikuti program S3, dan biasanya universitas itu yang 'membutuhkan' mahasiswa S3. Cuma, untuk meningkatkan probabilitas mendapatkan beasiswa, kenapa tidak belajar bahasa Jerman?


4. Belanda
Sama persis dengan Jerman, hanya saja nama lembaga penyalur informasi pendidikannya adalah Netherlands Education Center (NEC). Di Jakarta lokasinya di Gedung Patra Jl.Gatot Subroto, Kuningan. Kantornya bersebelahan dengan kantor kamar dagang Belanda di Indonesia. Sekolah di Belanda juga gratis, tapi yang international programme biasanya tidak gratis. Pemerintah Belanda juga menyediakan skim beasiswa yang saingannya lumayan banyak, namanya beasiswa TALIS. NEC juga menyediakan informasi beasiswa tahunan yang disediakan langsung oleh universitas-universitas di Belanda. Selain itu ada juga program-program internasional yang berbahasa Inggris. Sayangnya untuk level S2 (Drs, Ir.), beasiswa kelas-kelas berbahasa Inggris itu biasanya cuma 1/2 uang tution fee dan sulit mendapatkannya. Untuk S3, gratis dan digaji, sama seperti Jerman. Informasi lebih lanjut bisa hubungi:

Netherlands Education Centre
Citra Graha 7th floor, suite 703
Jl. Jend. Gatot Subroto kav. 35-36
Jakarta 12950
Indonesia
Phone (62 21) 5200453, 5201085
Fax (62 21) 5200457
E-mail: necjkt@ibm.net


5. Austria dan Swiss
Secara umum sama seperti Jerman. Tiap tahun kedutaan Austria dan Switzerland juga menyediakan beasiswa, namun berbeda dengan Belanda dan Jerman, mereka tidak menyediakan beasiswa S2 sama sekali. Yang mungkin adalah gelar S2 dari Indonesia, tapi sandwich di sana (penelitian 6 bulan - 1 tahun). Tapi tentu masih mendapat sertifikat. Selain itu tentunya beasiswa dari kedutaan Austria dan Switzerland juga ada yang untuk S3. Semuanya lengkap dengan tiket pesawat dan ongkos hidup. Practically bisa dengan modal dengkul kalau dapat beasiswanya. Saat interview di kedutaan biasanya akan ditanya hal-hal yang sama seperti dalam statement of purpose dan research plan. Di kedutaan Swiss juga ada test bahasa, sekedar untuk menguji saja, toh nanti juga disekolahkan di sekolah bahasa di Swiss sebelum masuk kuliah. Tergantung Anda memilih sekolah di mana, ada universitas di Swiss yang berbahasa Perancis, seperti misalnya di Geneva. Tapi kalau di sebelah utara dan timur, umumnya berbahasa Jerman. Anda juga bisa daftar langsung ke universitas yang bersangkutan, terutama untuk program S3, dengan cara sama seperti Jerman & Belanda. Gratis dan digaji juga. E-mail kedutaan besar Swiss (di Jl.Rasuna Said, dekat Erasmus Huis): swiemjak@rad.net.id


6. Jepang
Sebenarnya kalau sampai di Jepang sana, cukup banyak beasiswa, namun sayangnya tidak banyak yang full membiayai uang kuliah dan biaya hidup. Bahkan untuk S3 saja juga harus bayar. Pemerintah Jepang menyediakan juga beasiswa Monbusho kepada orang-orang Indonesia. Ada dua jenis beasiswa Mombusho. Yang pertama pelamar harus pegawai negeri atau dosen. Melalui jalur ini, pelamar kalau lolos seleksi akan dicarikan pembimbing/profesor yang cocok sesuai minat. Sedangkan yang satu lagi sang pelamar harus aktif mencari sang profesor, dan menanyakan apakah si profesor tersebut bersedia menjadi pembimbing riset pelamar. Klik di sini untuk informasi lengkap mengenai beasiswa Monbusho. Di kedutaan Jepang Jl.MH Thamrin, terdapat perpustakaan yang berisi informasi pendidikan tinggi di Jepang.

a. INPEX Foundation

Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Beasiswa ini tidak mengikat (tidak ada ikatan dinas). Test dan sistem seleksinya diadakan di Indonesia. Beasiswa ini mengcover juga tiket pp Indonesia - Jepang. Pendaftaran dibuka dari tanggal 1 Agustus dan deadline penyerahan dokumen tanggal 15 Nopember. Besarnya beasiswa 160.000 yen/bulan. Uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung semua oleh sponsor. Formulir applikasinya bisa di dapat di alamat berikut : 14 F Ebisu Neorato 4-1-18 Ebisu, Shibuya-ku, Tokyo 150-0013 JAPAN

b. The OKAZAKI Kaheita International Scholarship Foundation

Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Beasiswa ini tidak mengikat (tidak ada ikatan dinas). Test dan sistem seleksinya diadakan di Indonesia. Beasiswa ini mengcover juga tiket pp Indonesia - Jepang. Formulir applikasinya bisa di dapat di alamat berikut : 3-2-5 Kasumigaseki, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0013 JAPAN

c. The Hitachi Scholarship

Beasiswa ini bisa untuk S2 ataupun S3. Syaratnya harus alumni dari ITB, UI, UGM, IPB dan formulir bisa diambil dan ditanyakan dari rektorat masing-masing universitas tsb diatas. Beasiswa ini juga mengcover tiket pp Indonesia - Jepang, uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk, perumahan ditanggung juga, dan uang beasiswa 180.000 yen/bulan. Informasi lebih lanjut bisa di dapat di : 1-5-1 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005 JAPAN

d. Matsushita Electrical Industries Co., Ltd.

Panasonic Scholarship Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Tidak ada ikatan dinas dalam beasiswa ini. Pendaftaran dibuka bulan February - Maret. Beasiswa ini juga mengcover tiket pp Indonesia - Jepang. Uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung oleh sponsor, uang beasiswa 200.000 yen/bulan. Informasi lengkap lihat di http://www.panasonic.co.id/ atau kontak e-mail : PAN11311@pas.mei.co.jp Panasonic Scholarship, Matsushita Electric Industrial Co., Ltd 1006 Kadoma Osaka, 571-8501 JAPAN

e. The Aichi Scholarship

Beasiswa dari Aichi Prefecture, Aichi Scholarship. Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Tidak ada ikatan dinas dalam beasiswa ini. Deadline penyerahan application 20 Mei. Syarat yang harus dipenuhi, Universitas yang dipilih harus berada di Aichi Prefecture. Uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung oleh sponsor, uang beasiswa 185.000 yen/bulan. Informasi lebih lanjut bisa di dapat di : Aichi Prefectural Office, 3-1-2 Sannomaru, Naka-ku, Nagoya-shi, Aichi 460-01 JAPAN

f. The Japan Securities Scholarship Foundation

Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Tidak ada ikatan dinas dalam beasiswa ini. Application dari bulan Januari sampai Mei. Beasiswa mengcover tiket pesawat, Uang kuliah, bantuan biaya perumahan (apartemen), dan uang beasiswa bulanan sebesar 120.000 yen. Beasiswa ini diberikan buat jurusan Social Science, Humanities. Informasi lebih lanjut bisa di dapat di : Tokyo Shoken Building 5-8 Kayabacho, 1-chome, Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0025 JAPAN



7. Singapura

Singapura memiliki dua universitas 'negeri', yakni National University of Singapore (NUS), dan yang lebih baru yakni Nanyang Technological University (NTU). Memang harus diakui bahwa NUS bukan sekolah 'bule' (meskipun banyak pengajarnya dari manca negara), tapi peringkat NUS selalu berada di top 10 universitas di Asia, dan selalu diatas seluruh universitas Australia. Meskipun untuk orang awam seolah-olah tidak membanggakan (karena bukan sekolah bule), namun reputasi internasional NUS memudahkan mahasiswanya dan lulusannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Singapura melalui kedua universitas itu ada yang berbasis coursework (sulit masuknya, saingannya ketat dari seluruh ASEAN), dan ada lagi yang berbasis riset S2/S3 (lebih mudah). Untuk mendapatkan beasiswa berbasis riset, dalam formulir pendaftaran (download dari www.nus.edu.sg atau www.ntu.edu.sg) juga lampirkan proposal riset (research plan). Bahkan kadang-kadang bisa tanpa proposal riset, dengan cara bercakap-cakap dengan profesornya terlebih dahulu (via e-mail) dan meminta sang profesor memberikan alternatif research plan. Pokoknya asal menunjukkan minat melakukan penelitian. Beasiswa (gaji) bulanan yang diterima adalah SG$1400, tanpa tiket pesawat (kecuali yang ASEAN scholarship). Biaya hidup bulanan (hidup enak) sekitar SG$1000, jadi masih bisa menabung SG$400 per bulannya.


8. Australia & Ingggris
Seperti kita ketahui Australia menyediakan beasiswa tahunan AusAID yang saingannya berjibun. Pusat informasi pendidikan Australia adalah IDP, berlokasi di Jl.Rasuna Said. Sedangkan Inggris juga menyediakan beasiswa S2 dan S3 tahunan (British Chivening) yang pelamarnya banyak sekali. Informasi tersebut bisa didapatkan di British Council, Widjojo Centre. Beasiswa diberikan kepada 80% pegawai negeri dan 20% swasta. Perlu diberitahukan juga bahwa di British Council tersebut juga sering ada pengumuman beasiswa untuk S2/S3, hanya saja sayangnya hampir semua beasiswa tersebut parsial (misalnya 1/2 uang tuition). Australia dan Inggris adalah negara-negara yang terkenal pelit dalam soal beasiswa, mentang-mentang pakai bahasa Inggris. Kasarnya, mereka mengkomersilkan pendidikan. Bahkan untuk S3, harus bayar. Kalaupun ada program beasiswa, saingannya banyak sekali. Tapi jangan putus asa. Kalau ada kemauan, maka ada jalan. Beberapa universitas di Australia, menyalurkan beasiswa riset dari pemerintah Australia untuk jenjang S2/S3 terbatas kepada pelamar internasional (bukan AusAID), termasuk biaya hidup (tanpa tiket pesawat dan settlement cost). Hanya saja saingannya lumayan banyak, meskipun tidak seketat AusAID. Dalam formulir pendaftaran yang biasanya bisa didownload langsung dari website universitas, jangan lupa cantumkan statement of purpose dan research plan. Tapi saya juga pernah ditawari untuk mengajar program bachelor di Australia (mungkin saat itu mereka sedang kekurangan dosen), sekaligus mengambil program S3. Jadi ada kans untuk mengajar atau jadi tenaga peneliti, sekaligus mengambil S3. Tinggal pintar-pintarnya kita saja membujuk mereka agar mau mengambil kita. Manfaatkan kunjungan-kunjungan lembaga pendidikan Australia ke Indonesia untuk merekrut mahasiswa S1, untuk mencari kemungkinan S3 sekaligus bekerja di universitas itu. Kemudian University of Cambridge (www.cambridge.ac.uk) juga menyediakan beasiswa lepasan tanpa ikatan dinas